Kotabumi,HFL- Peringatan hari guru nasional 2025 dan HUT PGRI ke 80, di Lampung Utara di nodai dengan kekecewaan para guru. Kekecewaan para guru, bermula dari diadakannya acara Great Teacher serta Seminar & Workshop Daring Mandiri yang dilaksanakan selama 2 hari di Aula Pusiban Agung Lampung Utara 15 – 16 Desember 2025. Untuk suksesnya acara tersebut, para guru diwajibkan untuk membayar Rp 200.000/ guru. (15/12/2025)

Sementara para guru yang mengikuti seminar tersebut, diperkirakan mencapai 2300 orang, yang terdiri dari guru TK,SD dan SMP. Anggaran bersumber dari dana yang diduga dari para guru-guru TK/SD/SMP selampung utara yang di punggut sebesar Rp.200.000,- /perguru,dari nara sumber yang di himpun media ini, kepada guru yang telah Daptar atau yang mengikuti Seminar Great Teacher Sebanyak lebih kurang mencapai 2300 orang Guru, yang jika dijumlahkan secara keseluruhan dana yang terkumpul dari pungutan para guru tersebut sebesar Rp 460 juta.
Untuk mendukung acara tersebut, diduga Kepala dinas pendidikan Hi.Sukatno .SH.MH, mengintruksikan kepada para Kabid dari TK SD SMP untuk menghimbau kepada para sekolah masing masing agar para guru nya wajib mengikuti kegiatan tersebut dg melakukan pendataran di link Zoom Meeting tahun 2025.

”Bpk/Ibu,Tolong sampaikan ke guru nya, dikarenakan peserta Lampung Utara Great Teacher masih belum capai target, maka pendaftaran masih dibuka sampai malam Senin. Semampu kita terus mendorong dan kalau bisa di support guru guru nya untuk mengikuti kegiatan tersebut” perintah Sukatno.
Saat dikonfirmasi beberapa guru yang enggan disebutkan nama nya, mengaku keberatan untuk membayar sebesar Rp.200.000-, dana itu terlalu besar di jaman sekarang ini pak”. tuturnya
”Kami seluruh guru guru se-lampung utara ini, hanya patuh kepada pimpinan, apalagi yg kami tahu ini juga merupakan perintah pak bupati” ujarnya.
” Kami hanya bisa diam dan nurut aja apa kata pimpinan,” ujar seorang guru yang lain.
‘Kami para guru dan kepala sekolah di Lammpung Utara ini sudah beberapa kali mengikuti pelatihan PMM melalui IN dan ON, yang diselenggarakan selama ini, dan langsung bertatap muka dengan narasumber kegiatan terhitung dari bulan juli sampai November akhir, dan gratis,” ujar seorang guru yang lain.

”Sedangkan ini hanya kegiatan melalui Zoom Meting dengan biaya sebesar Rp 200.000,- itu yang memberat bagi guru ASN P3k apa honor paruh waktu.” Ujarnya.
Kami para guru di Lampung Utara merasa seakan menjadi sapi perah dan ajang binis bagi oknum diknas. Selain untuk menjadi kepala sekolah ( kepsek ) harus dengan memakai uang pelicin, juga setiap kali ada acara rutin di lingkungan Pemkab Lampung Utara.
Terakhir, para guru diwajibkan harus mengikuti seminar, dengan biaya sebesar Rp 200.000.
Uang sejumlah itu, terbilang cukup besar bagi para guru.
Ketika dikompirmasi Kepala Dinas Pendidikan Hi.Sukatno .SH.MH, sedang sibuk Gladiresik mengatur persiapan Seminar yang akan di mulai besok senen.
Begitu pula masih ditempat yang sama selaku pelaksana Great Teacher Herdinal, susah untuk dihubungi dan dikonpirmasi karena sibuk dalam acara tersebut.
Diharapkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Kejaksaan tinggi Lampung, Kejaksaan Negeri Lampung Utara dan Kapolda Lampung serta Kapolres Lampung utara maupun pusat agar dapat menyelidiki dan menindaklanjuti tentang perbuatan duga’an pungli.
(Tim/Red)












